10 Tips Cara Membuat Film Pendek
Sudah
banyak sekali filmmaker di Indonesia yang menunjukkan keahliannya dalam
membuat flm pendek. Saat proses membuat film pendek, tidak sembarangan
lho kita membuatnya. Untuk menjadi seorang filmmaker handal dan
professional, kita sudah harus mulai belajar membuat film layaknya
seperti membuat film layar lebar. Ada 10 tips cara membuat film pendek
untuk kalian semuanya :
1. Apakah film kamu layak ditonton?
Sebelum
semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya: apakah semua orang
pasti menonton film yang akan kita buat? Jawabnya, Tidak. Artinya tidak
semua orang pasti akan menonton film kita. Sebelum menulis skenarionya,
mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu, mengapa orang harus
menonton film yang akan kita buat.
2. Jangan mulai produksi tanpa adanya budget
Film,
meskipun sederhana sangat membutuhkan biaya! Besar biaya memang tidak
terbatas, bisa besar bisa kecil. Dengan membuat prakiraan biaya
(budget), maka kita akan lebih tahu apa yang harus kita lakukan dengan
uang yang dimiliki. Produksi tanpa budget menyebabkan rencana-rencana
tidak bisa diprediksi. Apalagi jika uang yang tersedia tidak mencukupi,
bisa-bisa film yang sedang dikerjakan tidak selesai-selesai.
3. Minta persetujuan pihak-pihak yang terlibat
Sebelum
shooting dilakukan, ada baiknya meminta persetujuan tertulis dari
pihak-pihak yang terlibat di dalam film, seperti aktor/aktris, music
director, artwork, sponsor atau siapa saja yang ingin berkontribusi.
Karena kalau memintanya saat shooting dimulai, maka penghindaran atau
permasalahan dari pihak-pihak tersebut akan terasa sulit untuk diminta
pertanggungjawabannya. Maka, Do it Now!
4. Buatlah film pendek yang memang pendek!
Penulis
naskah dan sutradara harus bisa memenuhi standar yang menyatakan bahwa
sebuah film adalah film pendek. Bertele-tele dalam penyajiannya akan
membuat penonton bosan. Jika itu film pendek, maka harus pendek.
Meskipun sulit, tapi memang harus begitu. Standar film pendek adalah
maksimal berdurasi 30 menit.
5. Jika memakai aktor yang tidak professional, maka lakukan casting
Tidak
lepas kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang tidak
professional (amatir). Ini sih wajar-wajar saja. Apalagi mereka
(mungkin) tidak dibayar. Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain
yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran (casting). Jangan memilih
orang sembarangan apalagi casting baru akan dilakukan beberapa saat
menjelang shooting.
6. Tata suara sebaik-baiknya
Tata
suara yang buruk pada kebanyakan film pendek (meskipun memiliki konsep
cerita menarik) menyebabkan tidak nyaman ditonton. Gunakan perangkat
pendukung tata suara seperti boom mic untuk mendapatkan hasil yang baik.
Kalau gak punya, beli atau pinjam aja.
7. Yakin OK saat shooting, jangan mengandalkan post-production
Saat
ini semua film kebanyakan dikerjakan dengan kamera digital. Maka tidak
sulit untuk memeriksa apakah semua hasil shooting sudah memenuhi syarat
atau belum dengan melakukan playback. Periksa semua, frame dialog, tata
suara, pencahayaan atau apa saja. Apakah sudah sesuai dengan kualitas
yang diinginkan? Sangat penting untuk memeriksa setelah shooting, bukan
pada saat paska produksi.
8. Hindari pemakaian zoom saat shooting
Kameraman
yang baik adalah yang bisa mengurangi zooming. Kecuali bisa dilakukan
dengan sebaik mungkin. Mendapatkan gambar lebih dekat ke objek sangat
baik menggunakan dolly, camera glider atau lakukan cut and shoot.
9. Hindari pemakaian efek yang tidak perlu
Sebuah
film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti, memulai film dengan
alarm hitungan mundur (ringing alarm clock), transisi yang berlebihan
seperti dissolves/wipe dan credit titles yang panjang. Pikirkan dengan
baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan atau tidak. Pilihan yang
sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan.
10. Hindari shooting malam di luar ruang
Suasana
gelap adalah musuh utama kamera (camcorder). Pengambilan gambar di luar
ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya. Apabila tidak
menggunakan lighting yang cukup maka hasilnya akan jelek sekali.
Meskipun dapat melakukan color correction pada saat editing, tapi sudah
pasti dapat menyebabkan noise dan kualitas gambar menjadi drop. Paling
baik adalah merubah skenario menjadi suasana siang hari.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !